Setiap hari, manusia tidak akan luput dari perbuatan dosa dan maksiat. Dosa manusia bagaikan minyak yang menempel. Semakin banyak dan terus ditumpuk, tentu akan sulit dibersihkan. Begitu pun dengan dosa. Semakin ditumpuk, jiwa kita akan semakin rusak. Semakin rusak, jiwa kita akan jauh dari Allah, Sang Pencipta.
Namun Allah subhanahu wa ta’ala Maha Pengasih dan Maha Penyayang. Meskipun setiap hari manusia melakukan dosa, akan tetapi Allah memberikan jalan bagi umatnya untuk memperbaiki diri dan menghapus dosa-dosanya sehingga derajat kita akan terangkat di hadapan-Nya.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, telah memberitahukan jalan bagi umat Islam untuk memperbaiki diri, di antaranya adalah tiga amalan dalam sabdanya:
أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى مَا يَمْحُو اللهُ بِهِ الْخَطَايَا، وَيَرْفَعُ بِهِ الدَّرَجَاتِ؟ ” قَالُوا بَلَى يَا رَسُولَ اللهِ قَالَ: “إِسْبَاغُ الْوُضُوءِ عَلَى الْمَكَارِهِ، وَكَثْرَةُ الْخُطَا إِلَى الْمَسَاجِدِ، وَانْتِظَارُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الصَّلَاةِ، فَذَلِكُمُ الرِّبَاطُ
“Maukah kalian aku beritahukan amalan yang dengannya akan menghapus dosa-dosa dan mengangkat derajat? Para sahabat menjawab: mau wahai Rasulullah. Beliau bersabda: menyempurnakan wudhu di saat yang sulit, banyak melangkah menuju masjid, dan menunggu sholat setelah sholat, itulah ribath (perjuangan)” (HR.Muslim).
Dari hadits di atas, ada 3 jalan untuk memperbaiki diri, menghapus dosa dan mengangkat derajat kita di sisi Allah. Amalan Penghapus Dosa itu di antaranya:
-
Menyempurnakan Wudhu di Saat yang Sulit
Wudhu menurut bahasa artinya bersih dan indah. Sementara menurut syariat artinya membersihkan anggota wudhu untuk menghilangkan hadats kecil. Menyempurnakan wudhu berarti melakukan wudhu yang disertai dengan memperhatikan rukun dan sunnah wudhu. Bila disesuaikan dengan konteks hadits di atas, saat sulit itu contohnya ketika malam hari, saat kita mengantuk, dalam keadaan dingin, lalu kita bangun pada sepertiga malam tersebut untuk berwudhu dan melaksanakan sholat.
Banyak keutamaan wudhu yang dijelaskan Rasulullah. Antara lain sebagaimana diriwayatkan Thabrani dari Ubadah bin Shamit, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘‘Jika seorang hamba menjaga shalatnya, menyempurnakan wudhunya, rukuknya, sujudnya, dan bacaannya, maka shalat akan berkata kepadanya, ‘Semoga Allah subhanahu wa ta’ala menjagamu sebagaimana kamu menjagaku’, dia naik dengannya ke langit dan memiliki cahaya hingga sampai kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan shalat memberi syafaat kepadanya.”
Baca Juga: Amalan-amalan Sunnah pada Hari Jum’at
-
Perbanyak Melangkah Menuju Masjid
Berjalan menuju Rumah Allah dan memakmurkannya adalah amal yang mulia. Abu Hurairah ra. Berkata, Nabi Muhammad salallahu alaihi wasalam bersabda, “Barangsiapa bersuci di rumahnya, lalu berjalan ke satu masjid untuk menunaikan satu shalat fardhu, maka satu langkahnya menghapus dosa dan satu langkah yang lain menaikkan derajatnya.” (HR. Muslim)
-
Menunggu Sholat setelah sholat
Suatu keutamaan jika kita yang memiliki waktu luang dan tidak ada kebutuhan di luar masjid untuk tetap duduk di dalam masjid sambil menunggu datangnya waktu sholat berikutnya. Amalan tersebut memiliki keutungan yang besar di sisi Allah.
Rasulullah shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barangsiapa duduk di masjid dalam rangka menunggu shalat maka dia terhitung dalam keadaan shalat.” (HR. an-Nasa’i dan Ahmad dengan sanad hasan dari sahabat Sahl bin Sa’d as-Sa’idi radhiyallahu ‘anhu). Salah satu contoh ibadah ini misalnya setelah sholat Maghrib berjamaah tetap duduk berdzikir atau berdoa atau mengikuti kajian ilmu sambil menunggu didirikannya sholat Isya.
Maha Besar Allah yang telah banyak memberikan kesempatan kepada umatnya untuk memperbaiki. Semoga kita semua bisa diberikan taufiq-Nya agar senantiasa bisa menjalankan ketiga amalan penghapus dosa tersebut. Aamiin. (MAI Foundation/Riana dari berbagai sumber)