fbpx

The 6th Southeast Asia International Islamic Philanthropy Conference 2018 digelar di Yogyakarta

  

MAINews, Yogyakarta – The 6th Southeast Asia International Islamic Philanthropy Conference 2018 tengah berlangsung di Eastparc Hotel, Yogyakarta. Kegiatan yang berlangsung pada 24-26 April 2018 itu sendiri mempertemukan pemikir dan pelaksana dunia filantropi di Asia Tenggara. Konferensi ini digagas Institut Manajemen Zakat (IMZ) bersama Pusat Kajian Zakat pada 2013 lalu di Jakarta. Lalu, pada berlanjut pada 2013 dan 2014 diselenggarakan di Jakarta, 2015 dan 2016 di Bandung, 2017 di Malaka dan 2018 di DI Yogyakarta.

Konferensi ini membahas pemikiran-pemikiran dari teman-teman dosen yang memiliki catatan penelitian luar biasa. Hadir pula, praktisi-praktisi lain untuk mempraktikkan semua yang sudah dipikirkan.

Di tahun 2017, Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation berkesempatan memberikan kontribusi dengan mengirimkan delegasinya. Devi Widya Putri Inggraini dalam call papernya membahas ‘Optimalisasi Pengelolaan Wakaf Uang Dalam Bentuk Pembangunan Sekolah’. Di tahun 2018, MAI mengirim Iwan Rudiyana (Sekretaris MAI Foundation) yang membahas ‘Sustainability Report of Islamic Philantrophy Organization: Case Mandiri Amal Insani Foundation dan Abdul Ghofur (Direktur MAI Foundation) yang mempresentasikan ‘Key Success of Milenial Philantrophy Fundraising’.

 

 

“Kombinasi pemikir dan pelaksana dunia filantropi ini seperti mimpi di awal-awal menggagas konferensi ini,” kata Direktur Institut Manajemen Zakat (IMZ), Kushardanta Susilabudi.

Kus berharap, konferensi ini akan terus berkembang setiap tahunnya karena pemikiran-pemikiran pegiat dan praktisi zakat tidak akan berhenti.

“Yang kita harapkan model-model pemberdayaan zakat serta wakaf yang berlanjut,” ujar Kushardanta.

Seperti tahun sebelumnya, hasil konferensi akan dibukukan dala bentuk yang tentu akan menambah khazanah literatur yang membahas filantropi Islam. Semua prodising akan jadi inspirasi untuk tidak berhenti belajar, meningkatkan kompetensi dan profesionalitas.

Selain itu, buku tersebut akan menjadi sumbangsih bagi perkembangan filantropi Islam di Asia Tenggara. Semakin banyak sumangan pemikiran, akan jadi kemudahan bagi badan atau lembaga pengelola zakat dan wakaf membuat program-program menyejahterakan umat.

Konferensi terselenggara atas kerja sama IMZ, UII dan CIPSF, serta didukung Dompet Dhuafa Republika, Mandiri Amal Insani, Baznas dan Inisiatif Zakat Indonesia. Keunggulan Umat Melalui Pengeintegrasian Filantropi Islam dan Keuangan Sosial Islam dalam Arus Utama Ekonomi jadi tema besar yang diangkat.

 

RELATED ARTIKEL