fbpx

Semburan Air Panas di Parungponteng Tak Berpotensi Lapindo

sumber air panas

 

MAINews, Tasikmalaya – Tersiar kabar miring mengenai munculnya semburan air panas yang berpotensi seperti Lapindo pada Senin pagi, (23/10/2017), di area proyek pengeboran air artesis di Dusun Sindangrasa, Desa Cigunung, Kecamatan Parungponteng, Tasikmalaya, Jawa Barat menyebabkan Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation yang digawangi oleh Manager MAI Bandung Qodratu SQ segera menuju lokasi guna mendapat kepastian, Rabu, (25/10/2017).

Program Air Bersih Untuk Hidup dan Kehidupan itu diprakarsai oleh Mandiri Amal Insani yang bekerjasama dengan Pos Keadilan Peduli Umat (PKPU). Rencananya, air bersih itu akan disalurkan ke 3 (tiga) dusun di wilayah tersebut. Namun, sejak Senin pagi, semburan air panas bercampur lumpur muncul membuat warga menjadi panik dan resah. Warga bahkan mengaitkannya dengan fenomena lumpur Lapindo. Dari 100 meter tujuan pengeboran, semburan terjadi saat pengeboran mencapai 40 meter.

Keresahan warga tidak terbukti. Setelah tim MAI Bandung mengecek langsung semburan dan mengeksplorasi data-data dari BPBD serta pihak PKPU yang menjadi pelaksana proyek, menurut Qodratu SQ dalam video singkat yang direkam mengungkapkan fakta bahwa saat ini semburan sudah mulai jernih dan tidak tampak lumpur.

“Air panas sudah ditest, PH-nya 8. Artinya kandungan alkalinya bagus dan sangat tinggi. Suhunya 80 derajat celcius. Kondisi aman, tidak masalah, dan tidak jadi bahaya bagi masyarakat,” ungkap Qodrat.

Keadaan aman, terkendali bahkan jauh dari fenomena lumpur Lapindo pun dinyatakan langsung oleh Camat Parungponteng Yana Supriyatna. Melalui rekaman video yang diterima MAINews, Rabu, (25/10), Yana mengungkapkan bahwa semburan yang masih terjadi itu kualitas airnya meningkat dari yang awalnya keruh menjadi jernih. Pihaknya masih menunggu dari sisi kapasitas dan kualitas dari badan geologi guna mengecek dan memastikan apa yang diresahkan warga sekitar tidak menjadi sebuah masalah.

“Kami yakin secara visual, secara kasat mata tidak ada masalah dengan kualitas ini,” ungkap Yana.

Meski adanya peristiwa ini, Yana meminta kepada pemangku pendanaan agar tetap melanjutkan program pengadaan air bersih dengan mengebor di titik lain sehingga bisa menyalurkan ke warga yang membutuhkan air bersih. (MAIFoundation/Riana)

RELATED ARTIKEL