fbpx

Press Release Rapat Kerja Nasional 2019 MAI Foundation

rapat kerja nasional

 

PRESS RELEASE RAPAT KERJA NASIONAL

MANDIRI AMAL INSANI (MAI) FOUNDATION

“Philantrophy for Sustainable Development”

Bumi Katulampa, Bogor, 24-25 November 2018

 

Bogor, 24 November 2018. Untuk mewujudkan pengelolaan lembaga amil zakat yang sehat sebagai pondasi yang kuat dalam rangka mencapai visi dan misi lembaga yang modern, terpercaya dan rahmatan lil ‘alamin, Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation mengadakan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang diadakan di Bumi Katulampa, Bogor, 24-25 November 2018.

Kegiatan ini dihadiri oleh 54 orang yang terdiri dari Pembina MAI Foundation, Para Pengurus MAI Foundation, Staff Pelaksana baik Pusat maupun Kantor Wilayah, Perwakilan Bapekis Pusat, Tamu Undangan serta beberapa orang relawan aktif MAI Foundation.

Acara dimulai dengan pembacaan tilawah yang dilanjut dengan menyanyikan Lagu Indonesia Raya serta Mars MAI Foundation. Hadir dalam acara adalah Tardi selaku Pembina MAI Foundation.

Tardi menyampaikan bahwa di kiprah MAI Foundation yang baru berusia 4 tahun, perkembangan lembaga megalami gratifikasi kenaikan yang signifikan. Dari segi pelayanan terhadap muzakki dan mustahik pun mengalami peningkatan. Teknologi yang semakin berkembang menjadi tantangan dalam mengembangkan sistem digitalisasi ZISWAF yang mampu menjawab isu tersebut. Perkembangan teknologi menjadi peluang bagi MAI untuk mendorong program-program fundraising agar mampu menjangkau semua elemen. Pemotongan zakat dan penyaluran infak, sedekah dan wakaf melalui sistem payroll, ATM, e-money, Mandiri Pay, Fiesta Poin dimaksudkan supaya bisa menjadi alternatif mudah dan terarah sehingga menimbulkan berkah bagi muzakki.

Adanya teknologi yang secara cepat menginformasikan sebuah kejadian atau berita membuat MAI semakin terdepan dalam menolong mereka yang membutuhkan. Kata Tardi, di dua bencana besar yang menimpa Tanah Air kita baru-baru ini, yakni gempa di Lombok, Nusa Tenggara Barat dan Donggala Palu, Sulawesi Tengah, MAI dengan respon cepat menunjukkan sesi kredibilitasnya dalam mengemban amanah dana kemanusiaan yang diberikan oleh para muzakki.

“Sejak awal musibah hingga masa pemulihan, MAI selalu ada buat para penyintas musibah. Program-program digulirkan, rumah sementara tegak berdiri, warga penyintas menemukan harapannya kembali serta anak-anak semakin yakin akan masa depan mereka,” ungkapnya.

Mengusung tema Philantrophy for Sustainable Development (filantrofi untuk pembangunan berkelanjutan). MAI tentu masih berpegang pada implementasi program dunia yang tertuang dalam 17 butir Sustainable Development Goals (SDGs). Beberapa diantaranya memang menjadi fokus atau tujuan pokok dari sebuah lembaga sosial, khususnya lembaga zakat yaitu seperti pengentasan kemiskinan, kelaparan, tercapainya kesejahteraan, air bersih dan sanitasi serta pendidikan yang berkualitas. Kami meyakini, jika semua program dapat terlaksana dan didukung oleh banyak pihak termasuk lembaga zakat seperti MAI, maka tujuan memakmurkan dunia khususnya Indonesia akan tercapai.

Sebagai acuan roda perjalanan MAI Foundation di tahun 2019, masing-masing bidang mempresentasikan program kerja yang akan dijalankan selama satu tahun. Selain itu, MAI juga mengundang H. Muhammad Fuad Nasar, S.Sos, M.Sc dari Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama yang akan memberikan pengetahuan mengenai peran lembaga filantrofi untuk pembangunan, perkembangan lembaga filantropi di Indonesia dan bagaimana mewujudkan pembangunan berkelanjutan melalui lembaga filantropi.

Selain itu ada Muhammad Iqbal yang akan berbicara mengenai peningkatan kemampuan pengelolaan usaha mikro, model pembangunan usaha kecil menengah dan peran lembaga zakat.

Pada kesempatan rakernas ini diadakan simbolis pelepasan program Food Truck for Disaster, sebuah program pengiriman barang kebutuhan dasar seperti sembako, air mineral, mie instant dll, untuk para penyintas gempa yang terjadi di Donggala dan Palu, Sulawesi Tengah.

 

RELATED ARTIKEL