fbpx

Pelatihan Kerelawanan MAI Foundation, Relawan Itu Aset Utama Organisasi

Kerelawanan, In House Training, MAI FoundationJakarta – Bertempat di Ruang Jayawijaya, Selasa, (11/4/2017), Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation menggelar in house training kerelawanan. Bertajuk ‘Relawan MAI Foundation, Satukan Hati Relawan’, in house training ini diikuti oleh Mangatas Simanjuntak dan Iwan Rudiyana selaku Pengurus MAI Foundation, Abdul Ghofur selaku General Manager MAI Foundation, karyawan MAI Foundation Kanwil Bandung dan seluruh karyawan MAI Foundation Jakarta.

Menurut Ghofur, tujuan diadakannya in house training ini adalah untuk memberikan masukan kepada MAI Foundation dalam mengelola kerelawanan yang berjangka panjang sehingga relawan tersebut menjadi bagian dari MAI Foundation serta aktif berkontribusi dalam program-program yang sedang dan akan MAI Foundation adakan.

Pada kesempatan ini, menghadirkan Bayu Gawtama selaku life sharer, voluntary consultant, book author, founder @sekolah relawan sebagai narasumber. Menurut Bayu, relawan memiliki peran strategis. Semakin banyak relawan, pembangunan akan segera tercapai, program-program pun tidak akan kelabakan.

Untuk itu, pada pembahasan materi, Bayu juga menyampaikan peran strategis relawan yang meliputi: relawan merupakan asset utama organisasi, menjadi modal/subjek pembangunan, agen perubahan progresif, menjawab kebutuhan jangka panjang, relawan itu sesuai dengan dimensi objek pembangunan, relawan dibutuhkan untuk kemandirian masyarakat dan menjunjung tinggi nilai pembangunan. Ia juga menyampaikan tentang prosedur kerelawanan dan cara membangun jejaring relawan.

Selain Bayu Gawtama dari @Sekolah Relawan, in house Training juga menghadirkan Dwiko selaku direktur eksekutif Masyarakat Relawan Indonesia (MRI). Dwiko mengungkapkan bahwa relawan merupakan potensi lokal yang bisa digali, yang memiliki kemampuan melihat permasalahan, mengetahui potensi dan bagaimana mewujudkan solusinya.  Dwiko juga membagikan ilmu tentang pembagian pengorganisasian kerelawanan agar ke depannya, program MAI Foundation bisa semakin terarah dan sesuai dengan Sustanable Development Goals (SDGs).

“Dalam pengrekrutan relawan, ada program volunteer camp. Volunteer camp adalah pintu masuk sehingga masyarakat bisa melihat langsung. Dengan begitu, relawan akan melebur menjadi satu dengan masyarakat lalu terbangunnya emosi antara volunteer dan masyarakat,” imbuh Dwiko. (MAI Foundation/Riana)

RELATED ARTIKEL