fbpx

Monitoring dan Evaluasi Bantuan Rutin Sumatera Utara

Dalam rangka menindaklanjuti penyaluran bantuan dana dari Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation terhadap mustahik agar tepat sasaran, Kamis, Yopie Bagus Hermawan bagian Quality Assurance Compliance (QAC) mengadakan monitor dan evaluasi (monev) ke sejumlah tempat bantuan seperti Balige, Medan dan Pematang Siantar, Sumatera Utara, Kamis – Minggu, (26-29/01). Evaluasi dan monitoring terkait dengan kebermanfaatan dari program bantuan rutin MAI Foundation untuk mustahik yang berada di daerah tersebut.

Hari pertama, Kamis, (26/1), pukul 15.30 WIB, Yopie mengunjungi TK Yaspita Tampubolon yang terletak di Kec. Balige, Kab. Toba Samosir, Sumatera Utara. Pada kesempatan tersebut hadir 24 orang guru honorer dari 27 orang guru honorer yang dibantu. Menurut Yopie, keadaan guru honorer di TK Yaspita Tampubolon cukup memprihatinkan. Pasalnya, Rp. 300.000,- gaji yang diberikan pihak sekolah dan Rp. 500.000,- dari hasil Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang dibagikan per tiga bulan oleh pemerintah belum mencukupi kebutuhan sehari-hari. Di samping mereka harus menafkahi keluarga, mereka juga harus mengeluarkan sejumlah uang untuk transportasi mengajar. Sejak 2009, MAI Founation rutin mengirimkan bantuan biaya honor guru untuk TK Yaspita Tampubolon itu sebesar Rp. 400.000,- per guru setiap bulannya.

Masih di Kec. Balige, Jumat, (27/1), Yopie melanjutkan monev ke Masjid As Salam. Lokasi masjid yang dikelilingi warga Non Muslim memunculkan keinginan untuk menghidupkan kembali suasana masjid. Untuk itu, per bulan Januari 2017, MAI Foundation mengirimkan dana bantuan sebesar Rp. 1.500.000,- untuk membantu pembiayaan guru ngaji dan biaya operasional masjid.

Sabtu, (28/1), kunjungan berlanjut ke Pondok Pesantren Tahfidzul Quran Nurul Hikmah, Medan. Di sana, sejak Februari 2016, MAI Foundation secara rutin memberikan bantuan sebesar Rp. 2.000.000,- kepada 5 orang pengajar yang terdiri dari 3 orang ustadz dan 2 orang ustadzah. Dari seluruh santri yang belajar di Ponpes, terdapat 2 orang yang sudah hafal 30 juz. Metode yang ditawarkan oleh ponpes adalah hari pertama 1 juz, hari kedua 2 juz, hari ketiga 3 juz, dan seterusnya. Untuk selanjutnya, ponpes itu sedang membutuhkan kembali kucuran dana dalam membangun sebuah ruangan besar yang digunakan untuk menampung 38 santri. Saat ini, ke-38 santri tersebut tinggal dalam satu ruangan berukuran 4 x 16 meter.

Masih di hari yang sama, kunjungan berikutnya adalah ke Sekolah Ummu Aida. Sejak Januari 2014, MAI Foundation memberikan dana operasional sebesar Rp. 4 juta yang terdiri dari beasiswa untuk 8 orang siswa masing-masing Rp. 250 ribu dan sisanya digunakan untuk keperluan pembayaran listrik, pembelian alat tulis kantor dan lain-lain. Sampai saat ini, terdapat 168 orang siswa yang terdiri dari kelas 1-5 yang bersekolah di sekolah  tersebut.

Minggu, (29/01), kunjungan terakhir adalah Panti Asuhan Putra Muhammadiyah, Medan. MAI Foundation sejak bulan Desember 2016 memberikan beasiswa untuk 8 orang anak dengan jumlah Rp. 2 Juta.

“Saya sangat berterima kasih sebanyak-banyaknya kepada MAI Foundation dan donatur atas kebaikan hatinya. Semoga para donatur dan MAI Foundation diberikan keberkahan dan kami juga diberikan kelancaran sekolah sehingga bisa mencapai cita-cita saya sebagai ilmuwan,” tutur Lubis, salah satu anak dari 8 orang anak yang mendapat bea siswa di Panti Asuhan Putra Muhammadiyah. (MAI Foundation/Riana)

 

RELATED ARTIKEL