fbpx

Merugilah, Kecuali Pemberi Nasihat Kebaikan

Sumber: http://www.ahlussunnahboja.com/

Setiap manusia pasti akan merugi hidup didunia ini, kecuali orang yang mampu memberi nasihat dalam kebaikan. Mereka mengingatkan dengan santun dan tidak serta merta menegaskan dengan membuat penghalang antara orang yang memberi nasihat dan yang diberi nasihat. Pemberi nasihat yang baik akan mendapatkan imbal balik yang baik dalam hidupnya, maka inilah seorang tidak akan merugi.

Sebagaimana yang kita tahu orang yang memberitahu suatu kebaikan dengan cara yang baik, lalu orang lain mau menerima kebaikan tersebut dalam hatinya dan melakukannya dengan baik maka orang yang memberikan kebaikan itu akan mendapatkan pahala seperti orang yang mengerjakan kebaikan itu. Disinlah makna bahwa orang yang memberikan nasihat tidak akan pernah rugi, memang betul sekali karena ia akan senantiasa mendapatkan pahala dari orang yang melakukan nasihat kebaikan itu tanpa mengurangi pahala yang ia dapatkan.

Sungguh hidup ini, sangat mudah jika kita berpikir mudah. Dan hidup ini sulit, jika kita berpikir bahwa hidup ini sulit. Untuk mendapatkan kebaikan yang berlipatganda kita dapat memberikan nasihat kebaikan kepada teman atau sanak saudara. Dan setiap waktu yang berjalan dalam hidup kita menjadi manifestasi kebaikan yang mengalir terus menerus hingga akhir waktu hidup kita.

Waktu tidak akan pernah mau dikompromi dan mau menunggu kelalaian dan kemalasan kita. Jika sudah berlalu, waktu tak akan bisa diulang lagi. Namun apa yang masih bisa diulangi? Aktivitas diwaktu berikutnya. Maka upayakan waktu yang akan kita gunakan dimasa yang akan datang tidak disia-siakan seperti waktu yang sudah berlalu. Karena penyesalan tidak akan datang diawal, ia selalu datang diakhir setelah semua aktivitas selesai dijalani dan baru kita pahami.

Bahkan Allah bersumpah demi waktu dalam Q.S Al-Asr : 1-3, Bahwa kita ini semua berada dalam kerugian. Namun terdapat pengecualian, salah satunya yaitu orang yang mau memberi nasihat dalam kebaikan. Dalam Islam, ketika ingin member sebuah nasihat maka berikanlah nasihat itu dengan hikmah. Kisah hikmah dengan lembut, santun, dan dapat dimenegrti.

Upayakan nasihat itu dapat menyentuh hati orang lain, karena ketika hati sudah merasa nyaman dan bahagia dengan apa yang kita sampaikan maka dia dengan senang hati dapat mengikuti apa yang kita nasihatkan. Jangan sampai dengan menasihati orang lain kita dibenci dan dicaci maki. Karena mungkin kondisi dan teknis menyampaikan tidak sesuai.

Untuk orang yang mendapatkan nasihat alangkah lebih baik untuk tidak melihat pada bagaimana orang yang menyampaikan nasihat itu, karena manusia tidak ada yang sempurna, tidak ada yang bersih dari dosa, dan tidak ada yang tidak memiliki kesalahan. Mutlak manusia pasti pernah memiliki kesalahan dalam hidupnya, namun satu hal yang harus kita lihat adalah niat orang yang memberi nasihat kepada kita dan apa yang pemberi nasihat itu disampaikan kepada kita.

Jika kebaikan maka tidak perlu dihiraukan siapa yang memberi nasihat itu, segera ambil saja apa yang disampaikan. Namun jika apa yang disampaikan oleh orang itu adalah keburukan maka langsung jangan kita hiraukan walaupun ia adalah seseorang yang berpengaruh dalam kehidupan kita. Dengan mau mendengar maka kita akan didengar orang lain, dengan mau memahami maka kita akan dipahami orang lain, dan dengan mau mengalah dalam keegoisan maka kita akan menjadi pemenang dalam kehidupan. (yas).

RELATED ARTIKEL