fbpx

Mengingat Kematian

MENGINGAT KEMATIAN
Oleh: Ustad Fahruroji, MA

Tidak ada seorang pun yang hidup abadi di dunia ini sebab kematian adalah sebuah kepastian yang akan dialami oleh setiap makhluk yang bernyawa atau makhluk hidup. Kematian pasti akan datang kepada siapa pun tanpa melihat siapa orangnya, apa kedudukannya, dan berapa usianya. Siapa pun orangnya apakah ia orang baik atau orang jahat, laki-laki atau perempuan, kaya atau miskin; apapun kedudukannya apakah ia seorang raja atau presiden, rakyat biasa, pengusaha atau buruh, majikan atau karyawan; berapa pun usianya apakah ia tua atau muda, dewasa atau anak-anak, kematian pasti akan datang menjemputnya dan datangnya pun selalu tiba-tiba tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Ketika kematian datang menjemput, maka tidak ada yang bisa mengelak atau menghindar darinya. Kemana pun dia lari, kematian itu pasti menjemputnya, bila memang telah tiba saat yang telah ditetapkan baginya. Allah SWT berfirman:

قُلْ إِنَّ الْمَوْتَ الَّذِي تَفِرُّونَ مِنْهُ فَإِنَّهُ مُلَاقِيكُمْ ۖ ثُمَّ تُرَدُّونَ إِلَىٰ عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Katakanlah: “Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, maka sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan”. (QS. al-Jumu’ah: 8)

Dengan kesadaran bahwa kehidupan dunia ini tidaklah abadi dan semua manusia akan mati, maka kita harus selalu mengingat dan berintrospeksi diri tentang keberadaan kita sebagai hamba Allah yang hidup di dunia yang fana ini. Sudahkan tujuan hidup kita sesuai dengan penciptaan manusia, yaitu untuk beribadah kepada Allah, mempersiapkan bekal setelah kematian atau justru kita menjalani hidup ini dengan tujuan yang berlawanan dengan tujuan Allah menciptakan manusia?

Kematian bukanlah akhir dari perjalanan hidup manusia, selain kehiupan dunia masih ada kehidupan akhirat yang wajib diyakini keberadaannya. Manusia yang sudah meninggal akan dibangkitkan dari alam kuburnya untuk menjalani kehidupan kembali di alam akhirat. Kehidupan di alam akhirat ini baik buruknya, di syurga atau di neraka tergantung atau ditentukan dari perbuatan atau amal ibadah ketika hidup di dunia. Setiap manusia akan memperoleh balasan dari perbuatannya; perbuatan baik akan dibalas dengan pahala dan syurga, sedangkan perbuatan dosa akan dibalas dengan siksaan dan azab di neraka. Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan usia hidup di dunia dengan sebaik-baiknya untuk beribadah dan beramal saleh sebanyak-banyaknya agar kebahagiaan hidup di akhirat dapat kita raih setelah kematian nanti. Jangan sampai kita kehilangan kesempatan yang berharga ini karena bila dunia sudah kita tinggalkan, maka yang ada hanyalah perhitungan atau hisab amal perbuatan yang telah kita lakukan selama hidup di dunia ini.

Memang, kesenangan dan kenikmatan kehidupan dunia yang bersifat sementara dan semu belaka banyak membuat orang lupa diri. Banyak persoalan kehidupan yang membuat manusia melupakan tujuan hidupnya yang hakiki, dan ke mana arah tujuan hidupnya setelah kematian nanti. Oleh karena itu, setiap orang yang beriman harus senantiasa berusaha meningkatkan kewaspadaan diri agar tidak sampai terjebak dalam lubang kesengsaraan dan penyesalan di akhir nanti, dengan terus mengigat tujuan hidup yang sesungguhnya yaitu untuk mengabdi dan beribadah kepada Allah SWT.
Akhirya, dengan banyak mengingat kematian kita akan sadar ke mana sesungguhnya akhir perjalanan hidup ini, yang dengan sendirinya akan memacu untuk mempersiapkan bekal yang sebanyak-banyaknya untuk meraih kebahagiaan hidup yang hakiki di akhirat nanti. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya kepada kita sehingga kita selalu dalam kesadaran dan kebenaran dalam meniti perjalanan hidup demi mencari dan mencapai ridha Allah SWT.

Untuk sahabat seperjuangan kita almarhumah Devi Widya Putri Inggraini (Staff Mandiri Amal Insani Pusat) yang telah berpulang ke Rahmatullah pada Minggu, 25 Februari 2018 pukul 17.10 WIB, kami bersaksi bahwa almarhumah adalah orang baik. Doa kami semoga Allah SWT menurunkan rahmat kepadanya, mengangkat derajatnya, menghapus segala kesalahannya, mengampuni segala dosanya, dan melipatgandakan pahala kebaikannya.

“Wahai jiwa yang tenang. Kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam golongan hamba-hamba-Ku, dan masuklah ke dalam syurga-Ku.” (QS. al-Fajr: 27-30)

RELATED ARTIKEL