fbpx

Mengenai Zakat, Masyarakat Harus Diedukasi

 

MAINews, Bogor – “Indonesia merupakan pemimpin gerakan zakat di dunia,” ujar Kepala Pusat Kajian Strategi Badan Nasional Amil Zakat (Baznas) Irfan Syauqi Beik dalam senimar bertajuk Amil Goes To Campus di Institut Pertanian Bogor (IPB, Minggu, (20/5). Amil Goes To Campus merupakan salah satu program untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang amil kepada mahasiswa di setiap kampus sehingga mahasiswa mengetahui industri zakat sehingga nantinya dijadikan sasaran dalam berkarir pada saat pasca kampus.

Oleh karena itu, kata Irfan, peningkatan kualitas pengelolaan zakat merupakan suatu kewajiban. Dengan begitu, ekspektasi dari undang-undang zakat bisa tercapai.

“Dunia internasional mengharapkan Indonesia mampu berinovasi lebih terkait pengelolaan zakat. Kita harus mendorong agar kualitas pengelolaan dan kapasitas zakat meningkat,” kata Irfan.

Indonesia memiliki kelebihan dibanding dengan Negara lain. Indonesia memiliki indeks zakat untuk mengukur keberhasilan pengelolaan.

“Indonesia memiliki Indeks Research Zakat,” ungkap Irfan. “Tak hanya itu, Negara ini juga akan segera mempunyai referensi untuk mengetahui standar kebutuhan minimum yang harus dipenuhi setiap keluarga dan per kapita,” imbuh Ifran.

Salah satu yang harus dilakuka pemerintah dan lembaga filantropi yaitu mengedukasi masyarakat untuk berzakat. Terlebih, zakat tersebut disalurkan melalui lembaga agar manfaatnya terasa lebih luas.

“Zakat itu harus menyejahterakan dan mendekatkan potensi zakat dengan penghimpunan rill,” pungkas Irfan.

RELATED ARTIKEL