fbpx

MAI Foundation Gandeng PKPU Salurkan Bantuan Lab Komputer untuk Ponpes Nurul Huda

maifoundation,komputer, bantuanPURWOKERTO – Gema hadroh dari tim santri laki-laki di pelataran masjid Pondok Pesantren Nurul Huda yang tengah direnovasi terdengar. Gema tersebut dalam rangka menyambut kedatangan General Manager Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation, Abdul Ghofur beserta staffnya, Kamis, (26/5).

Kedatangan mereka terkait pelaksanaan serah terima bantuan berupa laboratorium komputer dari MAI Foundation untuk Ponpes Nuruh Huda. Bantuan tersebut terdiri dari 15 unit komputer berikut meja, 1 unit laptop, 1 unit printer, serta 1 unit LCD Proyektor berikut layar. Selain untuk memenuhi kebutuhan fasilitas lab komputer, MAI Foundation juga memberikan 600 paket buku dan alat tulis untuk para santri yang juga menjadi siswa-siswi SMP Alam Al-Aqwiya yang merupakan sekolah yang didirikan oleh Ponpes Nurul Huda agar para santri dapat mengenyam pendidikan formal di dalam pondok.

Bantuan lab komputer yang diberikan oleh MAI Foundation diharapkan dapat menunjang pembelajaran TIK di SMP Alam Al-Aqwiya. Apalagi selama ini sekolah ini memang memiliki keterbatasan dalam pembelajaran TIK. Sebelumnya, para siswa hanya belajar teori tentang komputerisasi. Sesekali mereka praktik dengan cara menggunakan laptop pribadi guru secara bergantian. Gus Imam, selaku pengelola bagian pendidikan mengungkapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada MAI Foundation dan pihak-pihak terkait karena bantuan lab komputer ini sangat bermanfaat untuk para siswa.

Dalam penyerahan itu hadir pula Kepala Cabang Bank Mandiri Purwokerto, Danang Indrawanto beserta para staf, serta pihak PKPU Purwokerto. Selain itu, proses pembelajaran TIK di sekolah tersebut juga akan dimonitoring selama 6 bulan. PKPU sebagai mitra penyaluran bantuan akan mengambil peran dalam proses monitoring tersebut. Setelah sebelumnya PKPU membantu proses survey, assessment, hingga turunnya bantuan.

Untuk diketahui, Pondok Pesantren Nurul Huda merupakan pondok yang terletak di Desa Langgongsari, Kec. Cilongok, Kab. Banyumas. Pondok ini memiliki 800 santri yang kesemuanya ‘nyantri’ tanpa dipungut biaya alias gratis. Begitupun dengan SMP Al-Aqwiya, yang tak pernah memungut SPP atau biaya apapun. Dan uniknya, Gus Abror selaku pimpinan pondok bersama kedua adiknya Gus Imam dan Gus Ajir mengaku sekolah yang mereka dirikan tidak pernah menerima dana BOS dari pemerintah. Alasan mereka karena mereka ingin mandiri, bukan bermaksud merasa jumawa dengan kemampuan mereka mengelola pondok dan sekolah yang didirikan.

 

RELATED ARTIKEL