fbpx

MAI Foundation Beri Kesempatan Siswa SMKN 47 Jakarta Magang

 MAINews, Jakarta – Kiprah lembaga zakat di Indonesia semakin mencuat. Hal ini menyebabkan beberapa lembaga survei, universitas dan sekolah menjadikan lembaga zakat sebagai objek penelitian bahkan dijadikan acuan dalam penilaian. Seperti yang dilakukan kelima (5) siswa dari SMKN 47 Jakarta. Kelima siswa tersebut bernama Febry Witri Yolanda, Muhammad Rizki Ramadhan, Muhammad Sahrul, Novriyatna, dan Ahmad Reza Maulana. Sejak Kamis, 1 Februari 2018, mereka melakukan Praktek Kerja Lapangan di Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation.

“Siapapun berhak untuk belajar, termasuk belajar di lembaga zakat, tata kelola lembaga zakat,” tutur Abdul Ghofur, Direktur MAI Foundation kepada MAINews, Rabu, (14/2/2018).

Dalam kesehariannya, mereka mengaplikasikan pelajaran yang telah didapat di sekolahnya. Mereka belajar manajemen perkantoran, surat menyurat dan tata kelola perusahaan. Namun karena MAI adalah sebuah lembaga zakat yang menghimpun dan menyalurkan dana ZISWAF untuk diberikan kepada yang membutuhkan dan kegiatan sosial kemanusiaan, mereka mengaku ini merupakan hal baru yang ditemukan.

“Kayak kemarin, Jumat, (9/2/2018). Aku terlibat aksi sosial kebencanaan banjir di Cawang. Pengalaman baru banget buat aku. Tolong banyak orang,” tutur Febry Witri Yolanda, salah satu siswi PKL kelas XI AP 1.

Larut dalam aksi sosial kemanusiaan itu memunculkan rasa syukur dalam dada. Gadis itu terenyuh kemudian timbul empati untuk menolong sesama.

“Waktu kemarin aksi banjir itu, aku ngeliat ada bayi yang digendong orang tuanya dan tidur di teras. Kasihan banget,” ungkapnya lagi.

Sama dengan Muhammad Rizki Ramadhan, siswa kelas XI AP 1. Meski baru beberapa hari magang, ia merasa sangat bersyukur dan bertekad untuk menolong sesama di manapun dan kapanpun. Rencananya, mereka akan PKL hingga April 2018.

“Tujuan kami menerima mereka PKL di sini karena sebagai generasi muda, mereka harus pahami betul kondisi masyarakat Indonesia yang kompleks. Selain paham tentang manajemen perkantoran, jiwa kemanusiaan mereka terasah. Sehingga nantinya, ketika berbaur di masyarakat, mereka akan menjadi pendorong dalam aksi sosial kemanusiaan,” ucap Ghofur.

 

 

 

 

RELATED ARTIKEL