fbpx

Lomba 17 Agustus, Cara Lain Trauma Healing

 

MAINews, NTB – Sesaat setelah acara pengibaran bendera petanda peringatan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-73 di posko pengungsian Dusun Terengan Tanak Ampar, Desa Pemenang, Kabupaten Lombok Utara, masyarakat melepaskan penat, mencari keceriaan dan melepaskan segala rasa kesedihan yang beberapa minggu lalu mereka rasakan dengan mengikuti lomba agustusan yang diselenggarakan oleh Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation.

Meski dilakukan sangat sederhana dan mereka melakukan lomba agustusan di posko pengungsian, para remaja inovatif yang tinggal di posko membuat lomba tersebut semakin meriah. Mulai dari balita hingga dewasa, mereka semua bergembira bersama. Gelak tawa pecah dan antusias mengikuti serangkaian lomba di pengungsian.

Sebut namanya Hazrul, pemuda ini sebagai koordinator posko yang bertanggung jawab terhadap serangkaian aktifitas selama di posko pengungsian.

Dia menyatakan bahwa acara seperti lomba agustusan itu penting dilakukan untuk dapat sedikit mengurangi kesedihan.

“Alhamdulillah, acara ini dapat berjalan dengan lancar. Kami berterima kasih banyak kepada MAI Foundation yang memberikan support penuh setiap kegiatan yang ada di sini. Berkat uluran tangan dari donatur MAI segala program yang kami rancang dapat berjalan dengan baik. In sya Allah mampu meringankan kesedihan yang ada di sini,” ujar Hazrul.

Syafii, Perwakilan MAI Foundation menyebut lomba 17 Agustusan merupakan cara lain trauma healing bagi mereka.

“Sebelum ini kan di posko sudah ada acara pengajian, dongeng ceria dll, maka lomba 17 Agustusan ini bisa dijadikan trauma healing para pengungsi korban gempa untuk tetap semangat dan bangkit dari trauma selayaknya para pahlawan kita dulu,” kata Syafii.
(Syafii/MAI)

RELATED ARTIKEL