fbpx

Kisah Azzahra, Gadis Usia 2,5 Tahun Yang Memiliki 4 Kelainan Jantung Saat Lahir

kelainan jantung

 

Tiada yang pernah menyangka. Dibalik sifatnya yang periang, cepat akrab dan lucu, gadis kecil bernama lengkap Azzahra Wiwaha Ambarili (2,5 tahun) asal Tanjung Umah, Batam, itu kini sedang berjuang melawan kelainan jantung yang dideritanya.

Menurut penuturan ibundanya, Siti Hanawiyah (37 tahun), Azzah yang lahir di bidan itu, ketika melahirkan ia tidak menangis seperti bayi pada umumnya. Suaranya cenderung mendesah. Setelah beberapa hari pun, suara Azzah tidak juga muncul. Sebagai ibu rumah tangga yang kesehariannya berdagang, mengharuskan Siti tidak bisa selalu di samping anaknya yang ketiga itu. Ia pun menggunakan nalurinya sebagai seorang ibu takut-takut anaknya itu menangis minta susu. Bahkan ketika disusui pun, Azzah tidak bisa berlama-lama. Hanya beberapa sedotan, itu sudah cukup baginya.

Di usianya yang ke-21 hari dibawa ke dokter untuk imunisasi. Tangan dan kakinya membiru. Dokter menyarankan agar dibawa ke dokter spesialis anak. Namun dokter itu belum mendeteksi penyakit Azzahra secara pasti. Pertumbuhannya pun bagus dan gemuk.

Hingga usia 8 bulan, Azzah mengalami stip, panas yang tinggi disertai batuk pilek yang hebat. Dari sana, pertumbuhannya menurun. Sampai umur 1,5 tahun, batuk pilek itu semakin sering menerjang tubuh mungil Azzah. Siti membawanya ke dokter yang lebih bagus. Dari dokter ini disarankan untuk memeriksakan jantung Azzah.

“Saya pikir kan karena saya hitam, suami saya hitam, mungkin kukunya ya biru, bibirnya ya hitam. Tidak ngeuh bahwa itu adalah ciri-ciri penyakit jantung,” ungkap Siti.

Setelah dibawa ke rumah sakit sekitar bulan Oktober 2017, dokter yang menangani menyatakan bahwa Azzahra mengalami empat kelainan pada jantungnya saat lahir atau yang dalam istilah medis disebut Tetralogy of Fallot (TOF). Empat kelainan itu meliputi penembalan pembuluh darah, bocor bilik kiri, penyumbatan bilik kanan dan miskin oksigen (bercampurnya darah kotor dan darah bersih).

Sekitar bulan Desember 2017, melalui media sosial, Siti berkenalan dengan Komunitas Kelainan Jantung Bawaan (KKJB). Siti pun membawa Azzahra ke Jakarta untuk berobat. Saat ini sambil menunggu jadwal operasi, Azzahra melakukan berbagai tahapan pengobatan sebelum operasi. Suaranya pun mulai keluar.

“Anak-anak yang mau melakukan operasi itu, gigi, hidung dan telinga harus bersih. Takutnya, kuman gigi dan telinga masuk ke jantung. Saat ini tinggal proses penyembuhan giginya karena terkikis,” ungkap Siti.

Sejak Februari 2018, Siti dan Azzahra menjadi satu dari sekian penerima manfaat Rumah Sehat Mandiri (RSM) Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation yang berlokasi di Jalan Kenari II, Jakarta Pusat. Siti sangat beruntung bisa berada di RSM. Sebelum ini, uang yang dikeluarkan untuk biaya hidup sangatlah besar. Ayahnya yang seorang penjual kerupuk dan kerja serabutan itu merasa kesulitan. Terkadang ia meminta bantuan dari keluarganya yang lain untuk biaya ke Jakarta.

“Alhamdulillah, di sini (RSM), tinggal gratis, dikasih makan pula. Tempatnya bersih, fasilitasnya bagus. Terima kasih Mandiri Amal Insani,” ungkap Siti.

 

RELATED ARTIKEL