fbpx

Ketua Umum MAI Foundation, Tedi Nurhikmat: Kami Ingin Bantu PMI Hong Kong

Ketua Umum BPZIS Mandiri Tedi NurhikmatSaat diwawancarai Apakabar Plus di ruang kerjanya di Plaza Mandiri, Jakarta, Rabu (13/1), Senior Vice President, Credit Portofolio Risk Goup Bank Mandiri Tedi Nurhikmat menyampaikan niat mulia MAI Foundation untuk membantu dan memberdayakan PMI Hong Kong. Pria yang juga menjabat Ketua Umum MAI Foundation itu juga menyampaikan visi lembaga yang dipimpinnya itu di masa depan.

Berikut petikannya.

Apa saja program MAI Foundation dan program apa saja yang diberikan untuk PMI Hong Kong? MAI Foundation memiliki 4 program. Yakni, Bina Ilmu, Bina Ekonomi, Bina Kesehatan, serta Bina Sosial dan Dakwah. Itu dalam konteks pemberiannya. Dari sisi yang dikasih, kami ingin lebih merata. Termasuk yang di Hong Kong, karena kami ingin, kalau bisa, tidak hanya menjadi TKW (tenaga kerja wanita) selamanya.

Beriringan dengan CSR kami di sana (Mandiri Sahabatku), kami ingin membantu teman-teman TKW supaya bisa lebih berdaya ekonomi. Kami mendorong mereka berwirausaha dan mendukungnya lewat MAI Foundation. Juga, bantuan langsung berupa pemberian buku panduan tentang bagaimana hidup sebagai minoritas tapi tetap bisa menjaga akidah.

Kenapa Hong Kong yang dipilih? Sebab di sana antusiasme orang menjalankan agamanya dengan baik cukup besar, meskipun dalam keadaan serba terbatas. Permintaannya sudah ada. Kan kami ingin, jika kami mengasih, langsung dipakai karena orangnya butuh. Jadi lebih berdaya guna.

Mudah-mudahan itu menjawab kebutuhan mereka selama ini.

Dibangunnya Masjid Indonesia di Hong Kong menjadi harapan mereka. Dengan besarnya dana yang dimiliki, bisakah MAI Foundation membantu mewujudkan itu? Sangat bisa. Islam Indonesia itu kan terkenal paling moderat, paling bagus dicontoh. Dengan adanya Masjid Indonesia, bisa menginspirasi warga Hong Kong untuk mengenal Islam lebih baik.

Apa proyek mercusuar MAI Foundation? Saya sering bercanda dengan teman-teman. Kita bikin pabrik pesawat terbang pun bisa. Apa sih yang tak mungkin? Kalau selama ini ini kita anggap tak mungkin karena tak memiliki jumlah, sekarang jumlahnya itu keliatan. Tapi untuk sampai ke situ, orang harus percaya dulu.

Nah, itu menjadi PR (pekerjaan rumah)-nya Pak Ghofur (Ustadz Abdul Ghofur, General Manager MAI Foundation). [Razak]

RELATED ARTIKEL