fbpx

Kata Karyawan MAI Foundation Tentang Kasus Ibu Ajak Ketiga Anaknya Bunuh Diri di Jombang

bunuh diri

 

MAINews, Jakarta – Sejak Senin, (15/01/2017), media massa baik cetak maupun elektronik digegerkan dengan berita seorang ibu berinisial E yang tega mengajak ketiga anaknya bunuh diri. Ketiga anak malang itu berusia 6 tahun, 4 tahun dan 4 bulan. Menurut pemberitaan yang beredar, E melakukan perbuatan keji itu lantaran terhimpit masalah ekonomi dan asmara. Sejak 3 tahun yang lalu, suaminya tidak menafkahinya lagi sehingga E memboyong anaknya ke rumah ibunya. Selain itu, E pun merasa kecewa dan sakit hati karena suaminya menikah lagi.

Berita itu menyorot Mandiri Amal Insani yang merupakan lembaga zakat yang memiliki program memuliakan anak seperti Santunan Anak Yatim, Peduli Anak Bangsa, Program Orang Tua Asuh, hingga pembangunan sekolah agar anak-anak sebagai generasi penerus bangsa bisa mengenyam pendidikan tuntas dan pendidikan berkualitas.

“Anak adalah amanah dari Allah. Anak soleh/solehah yang mendoakan itu menjadi satu dari tiga perkara yang menyelamatkan kita di akhirat selain ilmu yang bermanfaat dan amal jariyah. Padahal, masalah itu datang bersama solusinya. Solusi bunuh diri itu perbuatan tercela yang dilarang Allah, apalagi sampai mengajak anak-anak yang tidak tahu apa-apa,” terang Devi Widya, Staff Corsec MAI Foundation.

Setiap manusia memiliki masalahnya sendiri-sendiri. Besar kecilnya itu tergantung bagaimana cara menyikapinya, tutur Riana Dewi, Staff Reporter, ibu yang memiliki 1 anak laki-laki ini. Bahkan di dalam AlQuran ditegaskan bahwa Allah memberikan suatu masalah itu tidak mungkin melebihi batas kemampuan umatnya.

“Sebenarnya kasus di atas tidak akan terjadi kalau ibunya itu terbuka, baik kepada suaminya, kepada ibunya, kepada tetangga yang dipercayai dan kepada Allah sebagai satu-satunya penolong. Semoga ini menjadi pembelajaran siapapun agar jangan bertindak yang dilarang Allah,” ungkapnya lagi.

Berkenaan dengan kasus di atas, Dewan Pengawas Syariah MAI Foundation, Dr. M. Yusuf Siddik, MA, pun angkat bicara.

“Itu sama aja dengan membunuh anaknya. Dosa besar, harus taubat dan dihukum,” begitu ungkap Yusuf Siddik.

Dengan berbagai program dari ke-5 bina yang digalakkan yaitu bina ekonomi, bina fisik, bina ilmu, bina kesehatan dan bina sosial, MAI mengharapkan bisa menjadi satu wadah solusi bagi para muzakki mengikhtiarkan masalah yang dihadapi agar terhindar dari jalan sesat yang dimurkai Allah, seperti yang dilakukan oleh ibu pada kasus di atas.

 

 

RELATED ARTIKEL