fbpx

Jelang Tahun Baru Ajaran, MAI Foundation Dampingi MI Al Bayan Mandiri Membuat Program Kerja

Tahun Ajaran BaruBogor – Suasana hening liburan sekolah pasca idul fitri masih sarat terasa di madrasah binaan Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation, MI Al Bayan Mandiri, Sabtu,(15/7/2017). Namun aktivitas para guru sudah mulai terasa dalam mempersiapkan tahun pelajaran baru dengan melaksanakan program pengembangan guru. Pengembangan guru kali ini merupakan program lanjutan pembuatan rencana strategis sekolah yaitu membuat Program Kerja tahun 2017-2018.

 

Pada bulan Juni atau tepatnya Ramadhan lalu, para guru telah merampungkan visi, misi, tujuan dan indikator capaian setiap tahun selama lima tahun, termasuk tata nilai yang akan dikembangkan di RA-MI Al Bayan Mandiri. Bahkan para guru pun sudah membuat visualisasi gerakan visi misi untuk persiapan sosialisasi kepada para siswa dan orang tua nantinya.

Baca juga: Tingkatkan Kualitas, MI Al Bayan Mandiri Susun Rencana Strategis

“Program kerja ini merupakan panduan madrasah dalam menjalankan aktivitas untuk mencapai visi misi,” ungkap Zainal Umuri selaku konsultan pengembangan sekolah MAI Foundation.

Ade Sopian, kepala sekolah MI Al Bayan mengungkapkan rasa syukurnya atas pembinaan ini. “Baru kali ini, saya mendapatkan pembinaan yang terarah tentang program sekolah. Terima kasih yang tak terhingga untuk MAI Foundation atas pembinaan ini,” ungkapnya di akhir sesi pelatihan.

 

Program kerja yang direncanakan merupakan program kerja tahun sebelumnya namun atas ide-ide segar para guru, beberapa program baru akan dilaksanakan di tahun pelajaran mendatang. Beberapa program kerja baru antara lain adalah Program Unggulan Paduan Suara, Program Unggulan Cooking Class dan beberapa program lainnya.

 

Fachruddin Imam, selaku tim Pengembangan Sekolah mengingatkan para guru agar membuat silabus program untuk memastikan program berada pada perencanaan yang tepat. “Bapak dan Ibu guru di pembinaan selanjutnya, kita akan membuat silabus dari program yang sudah kita rencanakan,” jelasnya.

 

Para guru terlihat senang dilibatkan dalam pembinaan ini. Dengan melibatkan guru dalam menentukan program kerja sekolah, maka rasa memiliki para guru terhadap aktivitas-aktivitas sekolah semakin tinggi. Dengan demikian program kerja muncul menjadi sebuah amanah dan tantangan bukan sebagai beban. Yang jauh lebih penting, para guru memahami mengapa program kerja tersebut harus ada dan dilakukan di sekolah mereka.  *)

RELATED ARTIKEL