fbpx

Harus Menjalani 36 Minggu Kemoterapi, Syifa Berkelakuan Seperti Gadis Kecil yang Sehat

MAI Foundation, Rumah Sehat Mandiri, Tumor Ginjal, WilmsMeski ada selang yang terpasang di hidung hingga lambungnya, namun semua itu tak menjadikan halangan bagi Assyifa Tsalisa Salsabila (3,5) untuk tetap aktif seperti anak lain seusianya. Ia bermain, berjalan ke sana kemari bahkan loncat-loncatan. Anak ketiga dari pasangan Siti Nurul Faidah (35) dan Ridianto (37) itu justru memahami akan apa yang dialaminya. Kalau hendak minum susu melalui selang itu, Syifa kerap memegangi sendiri suntikan besar berisi susu.

Kedua orang tua Syifa tidak mengetahui bahwa benjolan di perut kirinya itu merupakan Tumor Ginjal. Penyakit yang dalam istilah medisnya dikenal Tumor Wilms diketahui mereka ketika Syifa berusia 2 tahun. Ketika mengecek seluruh keluarganya dan hanya Syifa yang ada benjolan, kedua orang tua Syifa membawanya ke dokter bedah di rumah sakit daerah, Kab. Kaur, Bengkulu. Hasil pemeriksaan tersebut, kata dokternya itu hanya penyakit biasa yang seiring berjalannya waktu akan mengempis dengan sendirinya.

Namun bukannya mengempis, benjolan itu membesar hampir seukuran kepalan tangan orang dewasa. Apabila Syifa memakai baju, benjolan di perut kirinya itu akan menonjol. Atas kondisi itu, orang tua Syifa kembali berobat ke dokter bedah yang beda lokasi. Oleh dokter itu disarankan agar menemui dokter spesialis anak. Setelah melakukan pemeriksaan menyeluruh, hasil dokter mengatakan kalau Syifa hanya menderita penyakit cacingan.

Selang beberapa bulan, saat buang air kecil itu keluar darah. Syifa dilarikan ke Rumah Sakit M. Yunus, Bengkulu. Dokter di sana menyarankan agar dibawa ke Rumah Sakit Anak Bunda (RSAB) Jakarta. Sesampainya di RSAB, Syifa segera melakukan biopsy ginjal. Hal ini dilakukan cara pengambilan sampel berukuran kecil dari ginjal untuk melihat dan menilai kondisi jaringan organ tersebut melalui mikroskop. Sampel akan digunakan untuk mendiagnosa ada atau tidaknya penyakit pada organ tersebut. Dari hasil biopsi diketahui bahwa apa yang dialami Syifa itu adalah Tumor Wilms dan harus melakukan kemoterapi selama 36 minggu, setelah mengecil, baru dilakukan operasi pengangkatan ginjal agar tumor tidak menyebar.

Mengenal Rumah Sehat Mandiri (RSM) Mandiri Amal Insani (MAI) Foundation atas rujukan Bapak Iwan Rudiyana selaku bagian dari Pengurus MAI Foundation. Saat diwawancarai oleh MAI Foundation, Selasa, (4/4), tercatat sudah 11 kali melakukan kemoterapi dan memasuki minggu ke-15. Rambutnya botak, kulit tangan dan kakinya menghitam. Pernah sampai tidak mau makan dan minum. Untuk itulah dipasang selang sebagai alat bantu makan dan minum.

“Tapi Alhamdulillah, benjolan di perutnya sudah mengecil,” tutur Siti.

Siti mewakili keluarga mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya untuk MAI Foundation, RSM dan para donatur. “Saya masuk ke sini itu pas peresmian, saya nangis. Antara senang dan terharu. Subhanallah, di zaman sekarang ini masih ada orang-orang peduli kepada kami, kaum dhuafa. Tempat tinggal gratis, makan dikasih. Tempatnya juga dekat sama rumah sakit. Sambil gendong anak jalan ke rumah sakit dan bisa pulang lagi. Saya bilang, ‘ya Allah, Allah kirimkan orang yang begitu baik, menolong kami. Mudah-mudahan Allah memberikan kesehatan, memudahkan rizkinya, para donatur juga dilipatgandakan rizkinya’. Saya yakin ketika orang itu memudahkan urusan orang lain, maka Allah akan memudahkan orang tersebut,” doa Siti. (MAI Foundation/Riana)

 

RELATED ARTIKEL