fbpx

Bersyukurlah

Sumber: https://www.etsy.com

Manusia memang diciptakan bersifat keluh kesah, merasa tidak puas dengan apa yang telah ia dapatkan. Padahala boleh jadi kondisi kita saat ini adalah kondisi yang dicita-citakan oleh orang lain diluar sana. Manusia selalu tidak merasa puas dengan apa yang ia dapatkan. Ia akan selalu melihat pada apa yang tidak ada dan apa yang sudah ditinggalkan, padahal ketika kita mau menerima apa yang ada saat ini itu adalah jalan datangnya nikmat yang lain.

Bersyukur adalah menerima dengan ikhlas apa yang telah Allah berikan kepada kita. Menerima tanpa mengeluh, menerima tanpa mencerca semua yang telah terjadi, menerima tanpa menyesal dengan apa yang sudah terjadi. Ikhlas adalah kata yang singkat namun terkadang sulit untuk dipraktekan. Ikhlas adalah gerbang dari kenikmatan dalam bersyukur. Bersyukur adalah gerbang menuju kebahagiaa. Jadi ketika kita ingin bahagia, maka ikhlaslah dan bersyukurlah.

Tidak semua yang kita ingin capai tepat untuk kehidupan kita, kadang jika Allah berikan itu pada kita ia akan menjadi akar masalah dalam hidup kita. Allah memberikan yang paling tepat, yang terbaik untuk hidup kita. Allah memberikan sesuatu sesuai dengan kondisi hambanya dan Allah tidak akan memberatkan seseorang melainkan sesuai kemampuan orang tersebut. Allah maha tahu apa yang terjadi termasuk masa depan sementara kita tidak tahu masa depan.

Allah akan memberikan apa yang kita butuhkan bukan apa yang kita inginkan. Perkara mana yang kita inginkan dan mana yang kita butuhkan hanya Allah yang tau, persepsi butuh dan ingin menurut kita dengan persepsi butuh dan ingin menurut Allah itu berbeda. Karena boleh jadi kita menyukai sesuatu namun itu buruk untuk kita dan boleh jadi apa yang kita benci justru itu baik untuk kita. Lagi-lagi Allah tidak akan mendzalimi hambaNya, Allah maha Adil untuk setiapĀ  unsur kehidupan makhlukNya.

Allah lebih dekat dengan hambaNya dari pada dekatnya seorang ibu kepada anaknya. Secara logika manusia, seorang ibu tidak akan pernah mau membiarkan anaknya menderita, kesulitan, dan bahkan tersakiti. Begitupun Allah, Allah bahkan lebih tidak ingin melihat hambaNya menderita, kesulitan, dan bahkan tersakiti. Lalu, kenapa hamba Allah masih banyak yang tersakiti, menderita, dan kesulitan. Sesungguhnya apa yang membuat kita menjadi tersakiti, menderita, dan kesulitan adalah diri kita sendiri.

Dengan perasaan tidak pernah mau puas dengan apa yang ada dan terlalu fokus dengan apa yang tidak ada dalam hidup maka membuat hidup begitu sempit. Jangan selalu melihat ke langit, bersyukur saja kita masih bisa menginjak tanah. Jangan terlalu melihat orang yang melebihi kita, coba lihat orang-orang yang ada di bawah kita. Kita hanya boleh iri pada orang-orang yang melakukan kebaikan, yang memiliki ilmu yang bermanfaat, yang memiliki harta dan mampu berbagi kepada sesama, dan orang yang mampu berinfak tanpa ada yang mengetahuinya.

Bersyukurlah, niscaya Allah akan tambah. Jika kita terus mengeluh maka tunggu kemurkaan Allah. Ketika kita mengeluh bukan hanya saja mengundang kemurkaan Allah, melainkan dengan mengeluh membuat diri kita tersiksa, diri kita menjadi lemah, tak berdaya, bahkan bisa jadi akan mengundang berbagai penyakit datang. Ingat lah untuk selalu bersyukur, maka kita akan bahagia dengan kehidupan kita.

Dengan bersyukur nikmat yang lain akan berdatangan, tubuh kita menjadi lebih sehat, kehidupan kita bahagia, lingkungan sekitar kita pun akan merespon positif dengan hadirnya diri kita. Dengan bersyukur hidup kita akan lebih bersemangat, masalah akan terlihat kecil, bahkan kita akan dapat memberikan manfaat yang banyak untuk sekitar kita. Begitu banyak energi positif yang hadir dari sikap bersyukur, andai kita ingin hidup bahagia, maka mulai dari diri kita, dan mulai sekarang bersyukurlah dengan kehidupan kita.(yas/hal).

RELATED ARTIKEL