fbpx

Benarkah Makanan Bisa Mempengaruhi Emosi Seseorang?

                                                                        Sumber:https://medium.com/

Apa makanan favorit sobat? Mie Ayam? Bakso? Tahu? Pizza? Makaroni? Atau lainnya? Ternyata, di antara sekian makanan yang kita konsumsi bisa memberikan dampak penting loh bagi tubuh kita. Apa jadinya jika makanan tersebut merusak kesehatan kita bahkan mampu mempengaruhi emosi kita? Seperti emosi positif misalnya bahagia, tertawa, berani, atau justru emosi negatif yang misalnya mudah stress, pendendam, iri, mudah tersinggung, dan sebagainya. Kenapa bisa demikian?

Mari kita merujuk pada firman Allah swt berikut: “Dan makanlah makanan yang halal dan baik dari apa yang Allah telah rezekikan kepadamu dan bertaqwala.” (QS. Al-Maidah ayat 88).

Ayat lainnya tentang mengongsumsi makanan pada Q.S. Al Baqarah: 168. “Hai Sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaiton, karena sesungguhnya syaiton itu adalah musuh yang nyata bagimu”

Dalil-dalil tersebut mengindikasikan bahwa aspek halalan thoyyiban mengharuskan umatnya mengonsumsi makanan yang halal dan thayyib (yang baik) untuk dirinya, dan meninggalkan yang haram. Jadi, sudah selayaknya kita mengikuti anjuran dari Islam untuk menghindari konsumsi yang haram, misalnya babi, khamr, atau minuman keras yang memabukkan, obat-obatan yang terlarang, atau yang bersifat maksiat dan dosa. Semua itu termasuk pelanggaran terhadap prinsip yang menjadi etika dalam Islam dan tentu harus dihindarkan secara total.

Dengan demikian, ketika kita mengonsumsi makanan yang tidak halalan thoyyiban, maka hal tersebut rentan terpicu oleh tipu daya setan, yang membuat emosi kita tidak stabil, melakukan maksiat, penyakit hati dan sebagainya. Sebagai orang beriman, sudah seharusnya kita mampu menempatkan sesuatu berdasarkan takarannya, menentukan mana yang baik dan buruk. Manusia diberi akal pikirannya untuk menjadi khalifah di muka bumi ini dan menjaga dirinya sebaik mungkin. Hal tersebut dapat dimulai dari pola dan konsumsi makanan sehari-hari (Itm/hal).

Form Konsultasi

RELATED ARTIKEL